Advertisements

Transaksi Saham Indoritel Makmur Capai Rp 5,3 Triliun Di Pasar Negosiasi

Advertisements

Liputan6.cTransaksi saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) meningkat di pasar negosiasi pada perdagangan Selasa (20/12/2022). Hal itu mendorong transaksi saham Selasa mencapai Rp 14,8 triliun.

Mengutip data RTI, transaksi saham DNET mencapai Rp 5,3 triliun di pasar negosiasi. Harga saham DNET naik 3,49% menjadi Rp 3.860 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak dua kali dengan volume perdagangan sebanyak 13.800.000 lembar saham. Di pasar negosiasi, saham DNET berada di level tertinggi Rp. 3.860 dan terendah Rp. 3.850 per saham.

Di pasar reguler, saham DNET ditutup flat di Rp 3.850 per saham. Saham DNET dibuka naik 10 poin di harga Rp 3.840 per saham. Saham DNET berada di level tertinggi Rp 3.850 dan terendah Rp 3.750 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 31 kali dengan volume perdagangan sebanyak 13.800.415 lembar saham. Nilai transaksi Rp 5,3 triliun.

Sedangkan IHSG melemah tipis menjadi 0,17 persen di 6.768. Indeks LQ45 turun 0,84 persen menjadi 938,90. Sebagian besar indeks benchmark tertekan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.792,20 dan level terendah 6.715,04. Sebanyak 359 saham turun sehingga menekan IHSG. 168 saham naik dan 175 saham stagnan.

Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.028.447 kali dengan volume perdagangan 20,8 miliar saham. Nilai transaksinya adalah Rp 14,8 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupiah berada di 15.674. Indeks sektor saham sebagian besar berada di zona merah. Sementara itu, sektor saham energi naik 1,59 persen, sektor saham cyclical naik 0,50 persen dan sektor saham non cyclical naik 0,08 persen.

Sektor saham utama turun 1,33 persen, sektor industri turun 0,61 persen, sektor kesehatan turun 0,46 persen, sektor keuangan turun 0,93 persen. Kemudian sektor properti terpangkas 1,1 persen, sektor saham teknologi turun 1,33 persen, sektor infrastruktur terpangkas 0,25 persen, sektor transportasi turun 0,40 persen.

Sebelumnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menyiapkan anggaran belanja modal (capex) Rp600 miliar-Rp700 miliar melalui anak usahanya, PT Mega Akses Persada (MAP/Fiberstar).

Direktur Utama Indoritel Makmur Internasional Haliman Kustedjo mengatakan belanja modal yang dianggarkan pada 2022 sebesar Rp600 miliar-Rp700 miliar.

“Capex yang dianggarkan Indoritel Makmur Internasional melalui anak usahanya karena konsolidasi dengan MAP, kami perkirakan tahun ini masih sama di Rp 600-700 miliar,” ujar Haliman dalam paparan publik DNET, Selasa (19/7). /2022).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Indoritel Makmur Internasional Kiki Yanto mengumumkan belanja modal untuk perluasan MAP.

“Entitas anak masih membutuhkan ekspansi dan tahap kedua acara, setelah 7 tahun beroperasi, Mega Akses Persada (MAP/FiberStar) mampu mencapai 1 juta home-passed tahun lalu dan pada tahun 2022 berencana untuk meluncurkan 1 juta home-passed. tahap kedua,” kata Kiki.

Kinerja Anak Perusahaan MAP

Secara konsolidasi, pendapatan Indoritel pada kuartal I 2022 tumbuh 66,2 persen menjadi Rp 225 miliar dibandingkan kinerja periode yang sama 2021 sebesar Rp 135 miliar.

Haliman Kustedjo mengatakan, kesuksesan tersebut tidak lepas dari kinerja anak usahanya, PT Mega Akses Persada (MAP) dengan merek dagang jaringan serat optik pita lebar, FiberStar. Dalam hal ini, perseroan berhasil meningkatkan penetrasi pasar di Indonesia sehingga koneksi pelanggan terus meningkat secara signifikan.

Pada 2022, FiberStar ditargetkan memiliki jaringan kabel sepanjang 37.803 km dengan target home connected yang akan memberikan kontribusi pendapatan sebanyak 327.000 unit atau tumbuh 21,23 persen year-on-year.

Haliman menambahkan, kesuksesan tersebut membuat Indoritel sebagai induk perusahaan memiliki sumber pendapatan yang solid. Pengenalan teknologi baru 5G dan potensi pertumbuhan bisnis berbasis Internet of Things (IoT) berdampak positif bagi Perseroan.

Sebelumnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) tidak membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2021. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Indoritel Makmur Internasional yang diselenggarakan pada 19 Juli 2022.

Direktur Utama Indoritel Makmur Internasional Haliman Kustedjo mengatakan, perseroan tidak membagikan dividen karena dananya dialokasikan untuk investasi lain.

“Untuk tahun buku 2021, kami masih belum membagikan dividen karena mencoba berinvestasi di tempat lain,” ujar Haliman dalam paparan publik DNET, Selasa, 19 Juli 2022.

Sementara itu, Direktur Indoritel Makmur Internasional Kiki Yanto mengatakan dividen tidak dibagikan karena surplus kas tidak mencukupi.

“Tahun ini kami masih belum membagikan dividen karena kami tidak memiliki surplus kas yang cukup setelah dikurangi karena anak perusahaan kami masih membutuhkan ekspansi dan tahap kedua,” kata Kiki Yanto.

Ia menambahkan setelah 7 tahun beroperasi, Mega Akses Persada (MAP/FiberStar) tahun lalu mencapai 1 juta homepassed dan pada tahun 2022 berencana meluncurkan 1 juta homepassed di tahap kedua.

“Maka dari itu masih dibutuhkan dana untuk belanja modal (capital expenditure). Begitu pula untuk entitas afiliasi seperti Indomaret, masih ada dana yang disimpan untuk perluasan outlet, penambahan armada, dan SDM. ,” ungkapnya.

Sebelumnya, tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah hingga penutupan perdagangan saham pada Selasa (20/12/2022). Di tengah tertekannya mayoritas sektor saham, IHSG mampu meredam koreksi.

Mengutip data RTI, IHSG sedikit melemah sebesar 0,17 persen menjadi 6.768. Indeks LQ45 turun 0,84 persen menjadi 938,90. Sebagian besar indeks benchmark tertekan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.792,20 dan level terendah 6.715,04. Sebanyak 359 saham turun sehingga menekan IHSG. 168 saham naik dan 175 saham stagnan.

Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.028.447 kali dengan volume perdagangan 20,8 miliar saham. Nilai transaksinya adalah Rp 14,8 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupiah berada di 15.674. Indeks sektor saham sebagian besar berada di zona merah. Sementara itu, sektor saham energi naik 1,59 persen, sektor saham cyclical naik 0,50 persen dan sektor saham non cyclical naik 0,08 persen.

Sedangkan sektor saham utama turun 1,33 persen, sektor industri turun 0,61 persen, sektor kesehatan turun 0,46 persen, sektor keuangan turun 0,93 persen. Kemudian sektor properti terpangkas 1,1 persen, sektor saham teknologi turun 1,33 persen, sektor infrastruktur terpangkas 0,25 persen, sektor transportasi turun 0,40 persen.

Sebelumnya, pasar saham Asia Pasifik melemah pada Selasa, 20 Desember 2022. Hal ini sejalan dengan perubahan kisaran toleransi kontrol kurva imbal hasil Bank Jepang dengan tetap mempertahankan suku bunga acuan ultra rendah.

Indeks Nikkei 225 turun 2,46 persen menjadi 26.568,03, dan memimpin penurunan di Asia Pasifik. Indeks Topix turun 1,54 persen menjadi 1.905,59. Yen Jepang menguat lebih dari tiga persen terhadap dolar AS menjadi 132,56.

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,8 persen menjadi 2.333,29 dan indeks ASX 200 turun 1,54 persen menjadi 7.024,3.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,3 persen didorong oleh saham teknologi dan properti. Di bursa saham China, indeks Shenzhen turun 1,58 persen menjadi 10.949,12. Indeks Shanghai turun 1,07 persen menjadi 3.073,77 karena bank sentral China menahan suku bunga pinjaman.

Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan bank sentral tidak akan ragu untuk melonggarkan kebijakan moneter jika diperlukan karena ekonomi menghadapi banyak ketidakpastian.

Dia menambahkan terlalu dini untuk memperdebatkan jalan keluar dari kebijakan saat ini, dan strategi keluar harus dibahas pada pertemuan kebijakan jika ekonomi mendekati target inflasi 2 persen bank sentral.

Bank sentral Jepang menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah senilai 600 miliar Yen dengan rentang jatuh tempo 1-3 tahun. Bank sentral sebelumnya berencana untuk meningkatkan pembelian langsung obligasi pemerintah Jepang menjadi sekitar 9 triliun yen per bulan dari Januari-Maret, naik dari rencana sebelumnya sebesar 7,3 triliun yen.

Hasil obligasi pemerintah 10 tahun Jepang naik 20,5 basis poin sebelumnya menjadi 0,455 persen, menandai level tertinggi yang terlihat sejak 2015.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *