Advertisements

OWK Garuda Indonesia, Indosat Ke Siloam Ikut Konversi Debt To Share

Advertisements

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Aksi ini sejalan dengan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp1 triliun melalui penerbitan saham baru tanpa HMETD sebanyak 5.102.040.816 saham Seri C dengan nilai nominal Rp196 per saham.

Bersamaan dengan itu, perseroan melakukan konversi utang kreditur dalam rangka implementasi perjanjian perdamaian pada 17 Juni 2022 yang telah disahkan dan disahkan oleh Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Putusan No. 425/Pdt. Sus-PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 27 Juni 2022.

Untuk mengkonversi utang tersebut, perseroan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 21.329.763.265 saham Seri C dengan nilai nominal Rp 196 per saham. Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/12/2022), ada 92 kreditur yang akan mengkonversi utang menjadi saham dengan total 18,94 miliar saham baru.

Dari daftar tersebut, terlihat ada tiga emiten yang tercatat sebagai kreditur. Di antaranya, PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) sebanyak 313.605 saham. Kemudian PT Indosat Tbk (ISAT) sebanyak 1.186.595 saham, dan PT Siloam International Hospitals Tbk sebanyak 155.647 saham.

Selain data kreditur, terdapat 167 pemegang sukuk global dengan total 1,75 miliar saham baru, kreditur dengan informasi tidak lengkap sebanyak 107 perusahaan dengan total 3,92 miliar saham baru, dan pemegang sukuk tanpa informasi lengkap sebanyak 40 entitas dengan informasi tidak lengkap. . sebanyak 233,75 juta saham. baru.

Sebelumnya, emiten maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Aksi korporasi tersebut akan bernilai Rp 5,18 triliun pada akhir tahun 2022.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (20/12/2022), Garuda Indonesia akan melakukan private placement pada 28 Desember 2022 dan hasil implementasinya pada 30 Desember 2022.

Garuda Indonesia mengatakan perseroan akan melakukan private placement dengan dua cara. Pertama, melakukan konversi Obligasi Wajib Konversi atau OWK sebesar Rp 1 triliun. Garuda Indonesia sebagai penerbit dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai pemegang obligasi.

Hal itu disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) GIAA pada 20 November 2020, dengan menerbitkan saham baru tanpa HMETD sejumlah 5.102.040.816 saham seri C dengan nilai nominal Rp 196 per saham.

Kedua, private placement juga akan melakukan konversi utang kreditur dengan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 21.329.763.265 saham seri C dengan nilai nominal Rp 196 per saham.

Pelaksanaan private placement berupa konversi OWK dan konversi utang kreditur dilakukan untuk memperbaiki posisi keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf (a) POJK 14/2019.

Sedangkan private placement akan menerbitkan 26,42 miliar saham baru dengan harga Rp 196 per saham. Dengan demikian, nilai aksi korporasi tersebut mencapai Rp5,18 triliun.

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) atau dikenal dengan Garuda menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun pada Selasa (20/12/2022).

Manajemen Garuda Indonesia menyatakan bahwa penerimaan PMN tersebut turut memperkuat upaya Garuda Indonesia untuk mempercepat pemulihan kinerja bisnis, yang sejalan dengan komitmen Pemerintah melalui implementasi PMN dalam mendukung langkah-langkah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, penerimaan dana PMN ini menjadi tonggak sejarah bagi Garuda sebagai flag carrier nasional untuk terus memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional, khususnya sektor pariwisata.

Kontribusi ini diwujudkan dengan peningkatan aksesibilitas dan penyediaan layanan penerbangan yang aman, nyaman dan kompetitif.

Irfan menuturkan, dukungan berkelanjutan yang diberikan Pemerintah dalam fase pemulihan kinerja tentunya menjadi tanda penting dari kepercayaan negara terhadap perspektif kinerja dan peran Garuda sebagai bagian integral dari perekonomian negara.

“Dengan demikian, atas terwujudnya PMN ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh terhadap misi transformasi kinerja Garuda,” seperti dikutip Irfan. mengatakan dalam pernyataan tertulis. keterangan, Selasa, 20 Desember 2022 .

Irfan menambahkan, realisasi PMN ini dilakukan melalui proses bertahap dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan mengikuti aspek kepatuhan yang sesuai.

“Oleh karena itu, kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak terkait yang turut mengawasi dan memberikan masukan agar proses pelaksanaan PMN dapat berjalan sesuai koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ucapnya .

Irfan meyakini bahwa dukungan yang diberikan merupakan amanah yang harus dipertahankan, dengan memaksimalkan kontribusi terbaik bagi pembangunan nasional.

“Tentunya kontribusi ini sejalan dengan komitmen Garuda untuk terus memperkuat fondasi keberlangsungan usaha yang berfokus pada profitabilitas dan optimalisasi tata kelola perusahaan yang baik di seluruh lini bisnisnya,” ujar Irfan.

Dukungan pendanaan PMN dari APBN 2022 akan digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja Perseroan terutama di lini operasional penerbangan, antara lain melalui program restorasi armada, perawatan suku cadang pesawat dan suku cadang pesawat lainnya. . , serta menstimulasi arus kas perusahaan untuk mendukung kelancaran operasional. operasional Garuda Indonesia.

Manajemen Garuda Indonesia mengatakan, komitmen dukungan PMN dalam menjalankan rute tersebut sejalan dengan visi kinerja bisnis yang terus menunjukkan pertumbuhan positif.

Oleh karena itu, sebagai salah satu komponen rencana perdamaian proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Garuda Indonesia optimis PMN ini dapat memperkuat komitmen Garuda kepada seluruh kreditur untuk memaksimalkan pertumbuhan kinerja bisnis ke depan, guna memberikan nilai optimal bagi kerjasama bisnis Garuda dengan seluruh mitra bisnisnya.

“Kami optimistis eksekusi PMN ini akan semakin memantapkan langkah Garuda untuk terus melakukan percepatan proses restrukturisasi yang kami targetkan selesai akhir tahun ini,” kata Irfan.

Ia menambahkan, hal ini tentunya menjadi tahapan penting bagi upaya Garuda untuk memaksimalkan momentum kebangkitan sektor industri penerbangan nasional pada tahun 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *